sedang serius Berdiskusi |
Selanjutnya sambutan dan pemaparan dari bapak Kol.
Czi. Amalsyah tarmizi, pada awal sambutannya beliau menyampaikan bahwa dirinya
merasa perlu bersilaturahmi dengan jajaran PWNU karena beberapa alasan yang
pertama secara pribadi ia memiliki ikatan bathin dengan NU, dari para leluhur,
keluarga besar dan orang tua beliau adalah dari lingkungan NU, bahkan
orangtuanya tokoh yang bersahabat dengan bapak KH. Arif Mahya yang ketika
zamannya merupakan para penggerak masyarakat NU di Provinsi Lampung. Pada kesempatan
sambutannya beliau juga menguraikan eksistensi dan peran kesejarahan NU mulai
dari era kebangkitan nasional, sebelum kemerdekaan, pasca kemerdekaan, era orde
lama serta pada setiap peralihan era baik era orde baru hingga era
reformasi. Beliau menyatakan bahwa TNI
sungguh-sungguh mengakui perjalanan peran kesejarahan NU terhadap eksistensi
dan keutuhan NKRI. NU yang dikenal
sebagai kaum santri yang tersebar di seluruh pelosok negeri melalui peran para
ulamanya telah nyata-nyata menunjukan kecintaannya terhadap NKRI, kita cukup
mengenal peristiwa 10 November 1945 yang dipicu dengan adanya revolusi jihadnya
KH. Hasyim Asy’ari hingga peristiwa penyerbuan kota Surabaya yang menggemparkan
kala itu dengan terbunuhnya Jenderal Malaby.
Selanjutnya perjalanan eksistensi NKRI selalu tidak luput peran NU di
dalamnya. “hari ini kita patut bersyukur, bayangkan apa jadinya NKRI ketika
pembahasan perumusan draft pembukaan UUD 1945 oleh BPUPKI, NU melalui KH. Wahid
Hasyim tokoh muda NU kala itu, dengan tegas mengusulkan penghapusan tujuh kata
dalam sila pertama pancasila, padahal sebagai perwakilan ormas terbesar dan
islam sebagai agama terbesar bisa saja beliau ngotot dengan konsep awal piagam
jakarta, akhirnya dengan pendirian sikap itu menjamin keutuhan NKRI hingga hari
ini” demikian dalam paparannya.
Selanjutnya beliau juga tidak menafikan bahwa NU merupaka ormas pertama
yang secara tegas menyatakan bahwa negara Pancasila merupakan bentuk Final
untuk NKRI. “dan bagi saya NU Lampung
merupakan ormas yang harus didorong agar peran dan eksistensi dapat memberikan
manfaat bagi umat, sy tau persis di Provinsi ini setidaknya ada pesantren
berjumlah 600 lebih pesantren yang notabene adalah juga jamaah NU” pungkasnya
mengakhiri sambutannya.
Di akhir kesempatan silaturahmi ini diberikan
kesempatan dialog bagi seluruh peserta yang hadir. Turut bicara pada sessi dialog tersebut
diantaranya KH. Ngaliman Marzuki, KH.
Khafiduddin hanif; KH. Ikhya Ulumudin dan Khaerulloh AY. Pada kesempatan dialog tersebut dibahas
diantaranya persoalan keumatan, peran pemerintah dalam membina dan membangun
potensi pesantren, mengatasi potensi-potensi konflik di provinsi Lampung hingga
persoalan krisis kebangsaan dan kepemimpinan.
Sebelum mengakhiri silaturahmidi
kantor PWNU Provinsi Lampung beliau mengharapkan hubungan baik ini bisa
terus terjaga, yang terpenting bagaimana membangun saling kepercayaan dan
ketulusan hubungan diantara pihak demi kemajuan dan kejayaan Provinsi Lampung,
demikian pesannya. Sebelum meninggalkan kantor PWNU beliau mengajak seluruh
pengurus wilayah NU provinsi Lampung untuk foto bersama.
#Nazrin Dasit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar